Jumat, 07 Juli 2017

Pengamat Sebut Indonesia Belum Perlu Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pengamat Sebut Indonesia Belum Perlu Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir


JAKARTA, JITUNEWS.COM - Indonesia disebut-sebut tengah menghidupkan kembali asa untuk program Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Walaupun sudah dianggap kalangan Internasional bahwa Indonesia sudah cukup mampu dan sudah saatnya menggunakan PLTN, nyatanya hingga tahun 2011 yang lalu masih berupaya untuk mendapatkan dukungan publik.

BATAN: Sikap Pemerintah Soal PLTN Bikin Peneliti Galau

Menurut Ketua Dewan Pakar Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Herman Daniel Ibrahim, Indonesia saat ini tidak membutuhkan PLTN karena masih banyak sumber energi yang lain.

"Kita tidak membutuhkan PLTN, karena sumber energi kita sangat banyak. Tinggal bagaimana mengembangkannya lagi," ujar Herman usai suatu diskusi di Universitas Andalas Padang, Jumat (7/7).

Jadi Opsi Terakhir, Roadmap Nuklir Harus Tetap Dipersiapkan

Selain itu, alasan lainnya adalah pembangunan PLTN ini membutuhkan anggaran yang sangat besar.

"Nuklir itu sangat mahal, Jepang kerugiannya sangat besar. Kalau negara tak kuat, bisa bangkrut," paparnya.

Selain membutuhkan anggaran yang besar, Herman menilai ada resiko lainnya yang tak kalah besar jika mengalami kebocoran. Tak hanya berdampak pada kesehatan, tapi akan berdampak pula pada lingkungan.
"Resikonya sangat berbahaya. Bahkan, petani tidak bisa bertani hingga 25 tahun," terangnya.

Dulu, lanjut Herman, Indonesia memang pernah akan membangun PLTN di Muria, Jawa Tengah, dan sudah sampai pada tahap studi tapak. Upaya itu dilakukan ketika wilayah tersebut masih terisolasi dan tidak banyak penghuni.

"Sementara Indonesia penduduknya banyak, tapi juga punya banyak energi. Masalahnya, teknologi penggarapannya masih minim. Jadi, lebih baik Indonesia gunakan Energi Baru Terbarukan (EBT)," cetusnya.

Dalam hal ini, Herman mencontohkan beberapa negara yang membangun PLTN karena tidak ada sumber energi dan berpenduduk banyak. Seperti Jepang, Korea, Prancis, yang memiliki teknologi sendiri.

Meskipun masih banyak daerah yang belum dialiri listrik, Herman menyarankan agar Indonesia memanfaatkan sumber energi yang sudah ada, seperti gas maupun batubara untuk lebih dioptimalkan.

"Sampai 2100 cadangan energi gas dan batu bara kita masih sangat cukup. EBT di Indonesia sebenarnya memiliki potensi besar, salah satu kendala pengembangan energi yang terbarukan ini karena lokasinya yang membuat mahal," pungkasnya.

Soal PLTN, Menristekdikti: Nuklir Itu Very Safety

Penulis : Garry Talentedo Kesawa, Riana
قالب وردپرس
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support