Jumat, 07 Juli 2017

Demokrat 'Mencari' Janji Kampanye 2014 Jokowi Soal Penguatan KPK

Demokrat 'Mencari' Janji Kampanye 2014 Jokowi Soal Penguatan KPK


JAKARTA, JITUNEWS.COM - Partai Demokrat melalui anggota fraksinya, Didi Irawadi Syamsuddin meminta Presiden Joko Widodo bersikap pro terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Terlebih, baru-baru ini Pansus Angket KPK plesiran ke Sukamiskin dan mencitrakan bahwa para koruptor yang dihukum mendapatkan pelanggaran hak dari KPK.

Pemuda Muhammadiyah Sebut Fahri Pengkhianat Reformasi, JIN Bereaksi

Didi pun lantas menyinggung janji kampanye Jokowi yang bakal melipatgandakan jumlah penyidik KPK guna memberantas praktek korupsi yang merugikan kas negara.

"Ironisnya, dalam situasi yang merugikan KPK ini, Presiden Jokowi sendiri yang tinggal dua tahun lagi berkuasa, juga belum terlihat ada niat dan tanda-tanda ingin memenuhi janjinya untuk memperkuat KPK," demikian ucapnya melalui keterangan pers, Jumat (7/7).

Kenaikan Dana Parpol Bikin Panas Pembahasan RUU Pemilu

"Tentu kita tidak lupa saat kampanye 2014 dengan penuh semangat, Presiden pernah berjanji kepada rakyat ingin melipatgandakan jumlah penyidik KPK hingga 10 kali lipat," kata Didi menambahkan.

Parahnya lagi, anggota pansus berasal dari partai-partai politik pendukung pemerintah mengesankan bahwa korupsi bukanlah sebuah kejahatan luar biasa. Hal itu terlihat dari gelagat pansus yang seakan mencari-cari kesalahan KPK dengan mengkompilasi keterangan para koruptor yang ditemui di Lapas Sukamiskin.

"Para inisiator angket menganggap korupsi ini bukan kejahatan luar biasa, sehingga dengan penuh semangat beramai-ramai cari-cari kesalahan KPK, bahkan hendak dibonsai," ujarnya.

Didi dalam keterangan persnya menerangkan bahwa negara-negara tetangga seperti Hongkong, Singapura dan Korea Selatan tetap mempertahankan bahkan memperkuat lembaga hukum anti korupsi meski tingkat pelanggaran pidana rasuah di negara tersebut rendah.

"Mengapa pansus angket malah sebaliknya? Bukankah korupsi masih marak di negeri ini? Bahkan juga oleh oknum-oknum anggota dewan," imbuhnya.

Ia juga mempertanyakan alasan Pansus Hak Angket KPK tetap ngotot melanjutkan ini. Jika terus seperti ini, ditambahkan Didi Irawadi Syamsuddin, publik akan semakin marah.

"Tinggal menunggu bom waktu," tutur Didi Irawadi Syamsuddin.

"Pansus KPK Temui Napi Korupsi Bagi Saya Jelas Sebuh Lelucon"

Penulis : Syukron Fadillah
قالب وردپرس
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support