JAKARTA, JITUNEWS.COM - Arus urbanisasi di Jakarta diprediksi akan meningkat pasca lebaran tahun ini. Pada tahun-tahun sebelumnya, fenomena itu cukup jelas terlihat dari peningkatan jumlah penduduk Jakarta pasca arus balik lebaran.
Habiburokhman Bandingkan 'Nasib' Ahok dan Djarot, Warganet Bilang Begini..
Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta mengingatkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan tetap konsisten untuk menertibkan warga yang tinggal di bantaran sungai dan kolong-kolong jembatan.
"Kita tidak mentolerir pendatang yang tinggal di kolong jembatan, di bantaran (sungai)," kata Djarot pada acara Halal bi Halal di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2017).
Untuk Pendatang usai Lebaran, Ini Pesan Djarot
Djarot menegaskan, kondisi warga yang tinggal di kolong jembatan dan bantaran sungai hanya terjadi pada warga yang hijrah ke Jakarta. Masih banyak warga Jakarta yang hidup tak layak dan masih membutuhkan penanganan serius dari pemerintah.
Salah satu solusinya, kata Djarot, Pemprov akan melakukan percepatan pembangunan Rumah Susun (Rusun).
Sebelumnya, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta telah memastikan pihaknya akan melakukan pendataan pemudik yang kembali datang ke Ibu Kota selama arus balik lebaran. Pendataan rencananya akan dimulai tanggal 29 Juni hingga 10 Juli 2017 mendatang.
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Edison Sianturi, mengatakan, pendataan itu dilakukan atas kerja sama dengan posko terpadu Kementerian Perhubungan. Dari pendataan tersebut akan diketahui jumlah pemudik yang kembali ke Ibu Kota.
"Jadi nanti jumlah pemudik saat arus mudik dan arus balik akan dilihat perbedaan angkanya," ujarnya, Kamis (29/6/2017) kepada Berita Jakarta.
Menurut Edison, pendataan ini akan dilihat dari beberapa pintu masuk atau kedatangan pemudik seperti terminal, stasiun, bandara, serta pelabuhan.
"Jadi selama 10 hari kami melaksanakan pemantauan dan monitoring serta pendataan arus balik di titik-titik kedatangan," ucapnya.
Ia menjelaskan, untuk melihat jumlah pendatang baru di Ibu Kota, pihaknya memiliki pola 10-7-7. Selama 10 hari dilakukan pemantauan dan tujuh hari berikutnya didiamkan dahulu. Kemudian pada tujuh hari berikutnya dilakukan bina kependudukan.
"Karena bisa saja mereka datang bawa keluarga ke Jakarta untuk liburan habis itu pulang," tandasnya.
Sandiaga dan Djarot Sependapat Soal Warga yang Urbanisasi ke Jakarta
| Penulis | : | Marselinus Gunas |






0 comments:
Posting Komentar