JAKARTA, JITUNEWS.COM- Ketua Umum PSSI, Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi menegaskan, bahwa dalam membina serta mengangkat prestasi olahraga sepakbola itu tidak bisa instan.
Masuk ke Ruang Ganti Persib, Kang Emil: Bukan Inisiatif Saya
Seorang atlet sepak bola profesional harus dibina sejak kecil. Edy berharap seluruh stakeholder bersama pemerintah membantu dalam pengembangan olahraga nomor satu di dunia tersebut.
"Dari usia dini hingga usia profesional. Itu memerlukan dana dan fasilitas-fasilitas untuk membawa menjadi pemain bola yang profesional," ujar Edy kepada Jitunews.com, di Hotel JS Luwansa, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (22/6).
Ada Gelaran Festival Belanja Online, Shopee Optimis Bisa 'Taklukan Hati' Pelanggannya dengan Cara Ini
Menurut Edy, pihak swasta dan media pun harus ikut serta membesarkan prestasi sepak bola tanah air. Dan, khusus pembinaan pesepakbola usia dini sekaligus pemberian bantuan fasilitas, Edy lebih memprioritaskan Indonesia Timur.
"Kita harapkan seperti ini. Karena tidak akan mampu bangkit secara sempurna kalau kita nggak bersama-sama. Saya harap wartawan juga ikut serta membesarkan sepak bola kita. Saat ini karena jumlahnya demikian berdasarkan prioritas. Saya lebih cenderung ke arah timur," papar ia menambahkan.
Lanjut Edy, sepak bola dari dulu sangat digemari oleh seluruh lapisan sosial masyarakat. Bahkan, kata ia, ada yang sampai meninggal di lapangan bola.
Edy mencontohkan, dari 34 provinsi di Indonesia di mana terdapat 516 Bupati yang ternyata menyukai sepak bola. Pihaknya berharap sepak bola mampu menyatukan republik tercinta ini.
"PSSI lebih tua dari republik ini. Kita dapat berbuat banyak untuk bangsa ini. Saya harap semua dapat membantu. bola ini milik kita semua. Ini adalah mandat rakyat," tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Edy mengimbau kepada masyarakat yang menjadi fans salah satu klub di Indonesia atau pendukung Timnas untuk lebih tertib dalam menonton langsung pertandingan di stadion.
Karena seringkali ulah negatif dari supporter justru membuat nama sepak bola Indonesia jelek di mata internasional.
"Ini karena ketidakpuasan rakyat kita. Nanti kalau kita bisa menunjukan main kita, dan bisa menjadi hiburan masyarakat, saya yakin rakyat akan lebih tertib," jelas ia menutup pembicaraan.
"Jagoan Bola Giant untuk Indonesia" Cari Pesepakbola Muda Berbakat, Ini Jadwal Seleksinya
| Penulis | : | Ferro Maulana, Ratna Wilandari |






0 comments:
Posting Komentar