Rabu, 28 Juni 2017

Khatib Yang Singgung Kasus Ahok Dalam Kotbah Abaikan Seruan Menag

Khatib Yang Singgung Kasus Ahok Dalam Kotbah Abaikan Seruan Menag


JAKARTA, JITUNEWS.COM - Jemaah yang mengikuti Shalat Idul Fitri 1438H di alun-alun Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogkyakarta, Minggu (25/6/2017) tiba-tiba membubarkan diri meski Shalat belum usai. Situasi itu terjadi saat khatib Idul Fitri, Ikhsan Nuriansyah Bajuri menyampaikan khutbahnya.

GNPF MUI Klaim Jokowi Sangat Ingin Bertemu

Kabar tentang suasana tak sedap saat momen Idul Fitri itu serentak mendapat sorotan dari berbagai elemen masyarakat.

Betapa tidak, hal itu amat kontras dengan seruan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin saat memberikan keterangan pers hasil Sidang Isbat Awal Syawal 1438H di Gedung Kementerian Agama Jakarta, Sabtu (24/6/2017).

Kontingen Garuda Unifil Rayakan Idul Fitri di Lebanon

Menag Lukman saat itu menghimbau agar para khatib dapat menjelaskan hikmah dan hakikat Idul Fitri dalam khutbahnya.

"Isi khatib, kita berharap mudah-mudahan khutbah salat id besok itu betul-betul mampu menjelaskan hikmah dari idul fitri. Bahwa hakikat id itu apa? Lalu apa hikmahnya? dan apa tindak  lanjut setelah kita menyelsaikan Ramadan," kata Menag Lukman.

Lukman pun meyakini bahwa para khatib telah memiliki kedewasaannya untuk menyampaikan isi khutbah dengan penuh kesantunan dan ukuran kepatutan  sehingga idul fitri terjaga kekhidmatannya.

"Pemerintah percaya betul para khatib kita sudah memiliki kematangan, kedewasaannya dalam menentukan materi dan menyampaikan khutbahnya," ujar Menag.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, dalam khutbahnya saat Shalat Ied di alun-alun Wonosari, Minggu (25/6/2017) di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogkyakarta, khatib Ikhsan sejak awal menyinggung kasus penistaan agama yang melibatkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Jemaah yang semula duduk mendengar khutbah serentak berdiri dan meninggalkan lapangan dan melipat peralatan salat.

Ketua PHBI (Panitia Hari Besar Islam) Kota Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Iskanto membenarkan kejadian itu. Menurutnya, isi khutbah tersebut dinilai vulgar dan terlalu banyak menuding pihak lain dan mempermasalahkan kasus penistaan agama tersebut.

"Kalau masalah yang diungkapkan sebenarnya faktual tapi untuk konsumsi umum itu kurang pas," katanya.

Iskanto menyayangkan peristiwa tersebut. Seharusnya, seorang khatib bisa mengira-ngira apa yang sepatutnya dapat disampaikan di depan jemaah. Ia berharap untuk ke depan agar khutbah berisi hal-hal yang menyejukkan dan menggembirakan.

Pasukan Garuda Satgas Indobatt-03 Gelar Sholat Idul Fitri di Sudan

Penulis : Marselinus Gunas
قالب وردپرس
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support