Selasa, 04 Juli 2017

Kementan Klaim Masalah Pangan Bukan Lagi Di Hulu Tetapi Pada Sektor Hilir

Kementan Klaim Masalah Pangan Bukan Lagi Di Hulu Tetapi Pada Sektor Hilir


JAKARTA, JITUNEWS.COM- Kasubag Data Sosial Ekonomi, pada Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian (Kementan), Ana Astrid mengatakan masalah pangan saat ini bukan lagi pada aspek produksi, tetapi pada aspek hilir dan tata niaga, maka untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah dalam hal ini kementerian perdagangan (Kemendag) telah diterbitkan kebijakan harga bawah dan harga atas untuk melindungi petani dan konsumen.

Ia menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan pemerintah saat ini adalah bagaimana memotong rantai pasok pangan. Selain itu guna melindungi petani dari gagal panen diberikan asuransi pertanian, terus guna melindungi petani dari gempuran impor, diterbitkan kebijakan pengendalian impor pangan.

“Ini menunjukkan kebijakan yang tepat dan hasilnya nyata dirasakan langsung oleh petani,” ujar Ana Astrid seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Jitunews.com, Selasa (4/7).

Ia menjelaskan bahwa untuk mengawal program strategis pemerintah khususnya di sektor hilir maka dibentuklah Satgas KPK, Kejagung, Polri dan BPKP berkantor di Kementan, program dikawal agar tepat sasaran dan sesuai aturan.

Dibentuk Saber Pungli sehingga bila ada pegawai yang bermain-main proyek maupun pungli langsung dipecat, lebih dari 165 pegawai sudah dimutasi dan demosi. Dalam rangka menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri digerakkan Satgas Pangan dengan hasil lebih dari 80 kasus diproses hukum.

“Kartel dan mafia pangan diberantas Mentan, supaya tidak bercokol di bumi Indonesia. Bila perlu dicerubin ke laut sebagaimana Bu Susi Menteri KKP menenggelamkan kapal ilegal fishing”, jelas Ana.

Ia mengatakan bahwa dengan adanya sejumlah program strategis baik di sektor hulu (produksi) pangan, maupun sektor hilir (pasar) maka ketersediaan bahan pangan serta kestabilan harga pangan selama bulan ramadhan tahun ini bisa dikendalikan dengan baik dan harga berada pada kondisi yang stabil.

Menurutnya sektor pertanaian sendiri sudah mengalami peningkatan produksi pangan yang cukup signifikan. Produksi padi 2016 sebesar 79,35 juta ton naik 12 persen dibandingkan 2014. Produksi ini tertinggi dicapai selama ini. Indonesia menjadi produsen padi peringkat 3 dunia setelah China dan India. Produksi jagung 23,27 juta ton naik 24 persen sehingga sudah surplus dan tahun 2017 tidak akan impor jagung pakan ternak.

Harga Sembako Stabil Selama Remadhan, Mentan Apresiasi Kerja Satgas Pangan

Jawab Generasi Sehat dan Cerdas, Pemerintah Targetkan Konsumsi Ikan 54 Kg Per Tahun Pada 2019

Penulis : Siprianus Jewarut, Ratna Wilandari
قالب وردپرس
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support