JAKARTA, JITUNEWS.COMÂ - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dan jajarannya untuk mengkaji kembali kebijakan sekolah Senin-Jumat yang kini masih menjadi polemik di masyarakat.
Kebijakan Sekolah 5 Hari Berpotensi Langgar UU?
Menurut Fadli, seharusnya ide tersebut dimatangkan terlebih dahulu baru kemudian dilempar ke masyarakat. Fadli juga menilai bahwa kebijakan yang terus berganti seiring bergantinya menteri sangat berpotensi membuat masyarakat bingung.Â
"Seharusnya dalam mengambil keputusan jangan ganti menteri terus ganti kebijakan juga. Kalau begini kan semua bingung. Guru bingung, siswa juga bingung," kata Fadli, ketika menghadiri acara buka puasa bersama yang digelar DPP Ikatan Keluarga Minang di Jakarta Pusat, Kamis (15/6) malam.
Sekolah 8 Jam, Mendikbud: Madrasah Diniyah Justru Diuntungkan
Meski mengaku tidak memiliki kapasitas terkait kebijakan sekolah Senin-Jumat tersebut, Fadli mengimbau pemerintah untuk benar-benar mematangkan ide dan melakukan uji coba yang mendalam sebelum menerapkan kebijakan baru.Â
"Kalau mau mengeluarkan kebijakan ya dikaji dulu lalu diuji baru nanti diimplementasikan. Kalau begini kesannya seolah negara coba-coba. Iya kalau bagus, kalau error bagaimana?" kata Fadli.
Sebelumnya, Mendikbud telah sempat meluruskan sejumlah salah persepsi yang beredar di masyarakat terkait kebijakan sekolah Senin-Jumat dan selama delapan jam sehari. Ia pun menjelaskan bahwa delapan jam sehari tidak harus dihabiskan siswa di dalam ruang kelas.
Waktu delapan jam yang disediakan nantinya akan dimanfaatkan guru semaksimal mungkin untuk mengeksplorasi kemampuan siswa dengan berbagai macam aktivitas dan proyek belajar. Ia pun memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak akan membuat siswa terbebani.
Mendikbud Luruskan Persepsi Sekolah 8 Jam Sehari
| Penulis | : | Nugrahenny Putri Untari |
0 comments:
Posting Komentar