JAKARTA, JITUNEWS.COMÂ - Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara menjelaskan bahwa berdasar riset terbaru dari World Economic Forum, akan ada 7 (tujuh) teknologi baru yang akan mengubah dunia, meliputi robot (2021), sensor/chip (2022), digital health/ medical (2024) internet of things (2020), inplanted phone (2024), ride sharing car (2026), dan Artificial Intelligent (AI) pada 2026 mendatang.
Menkominfo Rudiantara: Lakukan "Tabayyun" Sebelum Membagikan Informasi di Medsos
"Dalam survei rapat Economic Forum yang diikuti oleh Eksekutif dan Menteri yang dijabat oleh pemerintah suatu negara, robot sudah menjadi fenomena sehari-hari. Chip maksudnya nanti orang jalan atau olahraga memakai sepatu, maka dapat memanfaatkan data yang ada. Semua profil kita bisa diikuti," ungkap Rudiantara kepada Jitunews.com di JCC Senayan Jakarta, Jumat (09/06).
"Terus kita juga bisa berkomunikasi tanpa menggunakan handphone hanya dengan memasukkan komponen handphone implan ke dalam otak manusia. Kemudian, mobil konsepnya lebih ke aplikasi di tahun 2026 itu lebih banyak mobil yang dishare kayak Go-Jek, Uber, Go-Car dan sebagainya," katanya lagi menerangkan.
Didesak Mengeluarkan Peraturan Terkait Berita Hoax, Rudiantara: Tidak Semudah Itu
Rudiantara melanjutkan bahwa perlunya inovasi dalam menyambut era Internet of Things (IoT), agar Indonesia tidak tertinggal dari perkembangan global.
âInternet of Things tidak semata-mata bergantung pada device, namun juga perlu adanya ekosistem dan connectivity. Saat ini konektivitas 4G di Indonesia sudah congest atau terlalu penuh," tutur ia kembali.
Oleh karena itu, menurut ia, perlunya penataan ulang alokasi frekuensi dari para operator di Indonesia. Content juga menjadi ekosistem yang penting dalam perkembangan IoT, terutama di social media.
Rudiantara kembali mengatakan, Indonesia akan memiliki puncak bonus demogtrafi pada tahun 2028-2032. Artinya pada masa-masa itulah generasi usia produktif jumlahnya dua kali lipat dari jumlah usia non-produktif.
Lalu di tahun 2030, ekonomi Indonesia akan setara dengan 2,5 kali ekonomi pada tahun 2016 lalu. Selanjutnya tinggal bagaimana cara bangsa Indonesia untuk mempersiapkan bonus demografi tersebut sehingga bisa menjadi pemenang dengan memanfaatkan perkembangan teknnologi.
Terakhir, pihaknya sangat mendukung perkembangan Internet of Things, dengan menambahkan spectrum 2.1GHz dan 2.3GHz untuk 4G. Pemerintah juga akan menguji coba (trial) jaringan 5G di band 15MHz dan 17MHz.
Secara infrastruktur ICT, Indonesia masih menempati urutan ke-4 di ASEAN, di belakang Singapura, Malaysia, dan Thailand. Namun pemerintah akan terus mendukung perkembangan teknologi dengan penyediaan satelit Palapa Ring berbasis HTS (High Throughput Satellite) yang merupakan leapfrog atau lompatan ke depan sehingga pengembangan teknologi TIK Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara berkembang lainnya.
Rudiantara Klaim Serangan Virus Ransomware Wannacry di Indonesia Tak Seburuk Negara Lain
| Penulis | : | Ferro Maulana, Vicky Anggriawan |






0 comments:
Posting Komentar