Jumat, 30 Juni 2017

Bermain Video Game, Positif Atau Negatif? Ini Jawaban Ilmiahnya

Bermain Video Game, Positif Atau Negatif? Ini Jawaban Ilmiahnya


JAKARTA, JITUNEWS.COM- Sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan dalam Frontiers in Human Neuroscience menyatakan bahwa bermain video game mampu mengubah pola perilaku, terutama yang berhubungan dengan konsentrasi seseorang serta orientasi seksualnya.

Ini 7 Teknologi Baru yang Bakal Ubah Dunia

Tim yang terlibat dalam studi tersebut menganalisa sekitar 122 subjek di mana 22 di antaranya dipantau perkembangan otaknya dalam periode waktu yang lama. Dan, 100 subjek memberikan kesimpulan konkrit terhadap pengamatan dasar pada perubahan aktivitas otaknya.

Penelitian tersebut dilakukan untuk melihat sejauh mana dampak dari bermain video game dalam jangka panjang mampu memberikan efek positif bagi gamer terhadap aspek kognitif, emosional, motivasi, dan kehidupan sosialnya. Atau justru permainan video game membawa pengaruh efek negatif seperti, kecanduan, obesitas, tindak kekerasan dan hingga menyebabkan kecerdasan (IQ) berkurang.

Tembus 3 Juta Pelanggan, BOLT! Luncurkan Program 'Gila-gilaan' untuk Pelanggan Setianya

"Permainan game terkadang ada manfaat atau kejelekannya. Tapi seringkali kita tanpa bukti nyata justru mendukung klaim tersebut. Padahal game merupakan kegiatan yang populer. Jadi setiap orang sepertinya memiliki pendapat masing-masing terkait pembahasan ini, "kata ketua tim riset dari Universitat Oberta de Catalunya di Spanyol, Marc Paulus.

Boleh dikatakan usia rata-rata para gamer di seluruh dunia yakni 35 tahun berdasarkan data tahun 2016 lalu. Sedangkan, bagi remaja seringkali bermain video game di PC komputer atau konsol sepanjang hari di dalam kamar rumah mereka.

Namun saat ini, telah muncul generasi baru gamer yang tidak bermain game sepanjang hari di dalam rumah tapi mereka bermain games pada smartphone atau Tablet mereka sehingga mata mereka selalu tertuju kepada handphone. Mereka ini disebut sebagai gamer kasual.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, orang yang terus-menerus bermain video game mengetahui bahwa tingkat konsentrasi atau fokus mereka terus meningkat. Yaitu, kemampuan untuk tetap fokus terhadap aspek tertentu yang dianggap penting. Sehingga meningkatkan tingkat konsentrasi pada area tersebut.

Selanjutnya, ketika dihadapkan pada tugas yang berat, orang-orang yang hobi bermain video game merasa mudah mengatasi masalah dalam kehidupan nyata maupun dalam simulasi online, khususnya memecahkan masalah analitis. Karena keterampilan gamer dalam membuat keputusan telah terasah sebelumnya, dan juga melatih mereka untuk segera memikirkan solusinya.

Kemudian seorang gamer juga mampu meningkatkan daya pikir otak mereka terkait keterampilan visuospatial tentang hubungan spasial objek dengan kecerdasan sensorik motorik. Di samping itu, kemampuan kognitif lainnya pada diri gamer juga terus meningkat.

Sementara, sisi negatif dari permainan video game seperti menimbulkan kecanduan, yang dapat menyebabkan efek buruk bagi tubuh seperti, obesitas, penglihatan yang buruk, kurang tidur, mental dan emosional yang buruk. Namun menariknya, dalam penelitian terbaru ini, dampak buruk di atas justru tidak terbukti kebenarannya.

"Kemungkinan permainan video game memiliki kemampuan positif (kosentrasi, visual, dan motorik) dan aspek negatif (risiko kecanduan). Dan sangat penting bagi kita meninjau keduanya," terang Paulus.

Paulus kembali mengatakan, bahwa orang tua seharusnya jangan terlalu terburu-buru melarang anaknya bermain games. "Kami fokus terhadap bagaimana otak manusia bereaksi terkait efek video game. Namun efek ini tidak selalu terjadi dalam kehidupan nyata."

Meski begitu, melihat kasus di atas para Psikolog berbeda pendapat dengan statment Palaus. Menurut Psychology Today, bermain video game yang berlebihan sangat berbahaya bagi anak-anak, dan bahkan bisa menyebabkan mereka mengalami gangguan kesehatan yang pada akhirnya dapat mengakibatkan gangguan mental.

Bekerja Berbagi Berkah di Bulan Ramadhan Bersama Delta Merlin Dunia Properti

Penulis : Ferro Maulana, Ratna Wilandari
قالب وردپرس
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support